Sabtu, 29 Agustus 2020

CINTAKU BERTEPUK SEBELAH TANGAN

Apakah ini yang dinamakan cinta? aku rela berkorban waktu, tenaga dan pikiranku hanya untuknya. Sayangku begitu besar sehingga aku membiarkan diriku untuk terus meluangkan waktu untuknya. pagi hari selepas sholat subuh, mengaji dan beberes rumah aku langsung mandi dan mempersiapkan tenaga dan pikiranku serta keterampilanku hanya untuknya. walaupun aku belum pernah bertatap muka langsug dengannya namun aku tetap melakukannya setiap hari sampai aku sering mengenyampingkan kesenangan dan istirahatku hanya untuknya. 

Persiapanku sungguh luar biasa untuk bisa terjalin komuniksasi yang baik dengannya. mulai mencari buku yang sama yang dipakai dengannya kupelajari buku tersebut untuk bisa memahami apakah buku yang dimilikinya dapat memberikan informasi yang baik baginya? aku juga berusaha mencari literasi yang lain selain buku yang digunakannya, apakah literasi cetak atau digital. Semuanya kupelajari dan aku juga terus belajar sesuai bidangku ditambah lagi dengan Ilmu Teknologi dan Komunikasi. Bukan hal yang mudah apalagi terjadi di masa pandemi covid 19 saat ini. 

Aku yakin diapun mengalami hal sama sepertiku saat pandemi superti ini untuk dapat berkomuniksai dengan baik denganku. Oleh karena itu persipanku harus aku lakukan sebaik mungkin.  Mulai dari persiapan, proses dan evaluasi aku kerjakan hampir di setiap waktu yang aku miliki. terkadang aku tidak sadar akan hari kerja, karena saat liburpun aku masih terus tetap bekerja. 

Namun aku hanyalah manusia biasa yang punya nafsu dimana memiliki rasa sedih, kesal, kecewa, marah dan perasaan negatif lainnya yang tidak boleh kubiarkan terus menguasai hatiku. Bagaimana aku tidak kecewa? seakan jerih payah dan pengorbananku sia-sia. Dari permintaanku setelah semua persiapan kulakukan sebagian besar tidak dipedulikan. Dia berdalih dengan bermacam alasan. Seringkali aku mengalah terhadapnya untuk terus sabar menunggu jawaban yan kupinta, namun hanya sedikit sekali yang merespon. Ditambah lagi setelah semua jawaban kubahas namun saat evaluasi hasilnya sungguh mengecewakannku. Dari lima belas pertanyaan yang kuberikan banyak yang bisa menjawab sebatas do, re, mi, fa, sol, la, si. Padahal pertanyaan yang kuberikan telah kubahas dan kuberikan kunci jawabannya. Mengapa dia sungguh tega berbuat begitu padaku? belum lagi nanti dia menuntut kepadaku untuk diluluskan!!!

Namun ini pilihanku dan aku harus ikhlas dan terus bersabar atas apa yang menjadi pilihanku untuk terus mencintai dan menyayanginya. Walaupun terkadang cinta dan sayangku akhirnya menyakitkan dia dengan memberikan nilai jauh dibawah sol yang akan membawanya pada ketidaklulusan. Aku harus berbuat adil kepadanya. Aku harus berdamai dan bersahabat dengan ketidakpatuhannya, ketidaksukaan atau ketidakpeduliannya atas apa yang telah kuusahakan dan kukorbankan selama ini. Tujuanku hanya ingin melihat kebahagiaan dan kesuksesannya di masa depan sampai pada keabadian sedapat dan semampu usaha yang kulakukan saat ini selama aku masih membersamainya seperti salah satu lirik lagu " hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia"

3 komentar: