Sabtu, 18 Juli 2020

Menebar Energi Menulis

Ratri Ferawati

 

Menulis? iya menulis. Kalau ga ada yang ditulis? Tulis aja apa yang kita lihat, kita dengar atau yang ada di dalam dipikiran kita. Gampang kan. Jangan takut tulisan jelek atau tidak dibaca orang. Einstein saja melakukan percobaan 99 kali untuk berhasil. Mana bisa kita baru menulis langsung bagus dan enak dibaca. Butuh proses latihan yang berulang dan terus menerus untuk menghasilkan tulisan yang baik dan renyah dibaca bahkan sampai candu. 

 

Mari kita simak pengalaman Bapak Jumanto yang saat ini diamanahkan sebagai ketua PGRI Rembang dalam dunia menulis yang menghantarkan beliau menggapai prestasi dengan segudang karya dan keuntungan. Berawal dari rutinitas menulis puisi dan kadang diselingi menulis cerita pendek. Pada saat ini  ada banyak jenis buku ajar  yang beliau telah terbitkan. Berawal pada tahun 2004 mendapat tantangan dari guru yang telah beliau anggap sebagai orang tua untuk menulis Buku Ajar yaitu Prof.Dr.Sarwiji Suwandi karena pada saat itu beliau sedang meneliti buku-buku pelajaran yang dipakai di sekolah. Berkat bimbingan itu beliau dapat menyelesaikan 3 buku ajar untuk SMP dan 5 buku ajar untuk SMA. Satu bulan pertama beliau hanya menyelesaikan 1 buku ajar untuk kelas VII SMP/Mts. Buku ajar untuk  kelas VIII dapat diselesaikan dalam kurun waktu 2 minggu. Selanjutnya  menyusun naskah buku untuk kelas IX dan untuk SMA rata-rata dalam waktu 2 minggu. Buku-buku tersebut dinilaikan ke Pusat Perbukuan. Proses selanjutnya beliau terus belajar mengedit berdasarkan catatan-catatan dari tim penilai. Dari banyak aktivitas yang menyita banyak waktu serta memeras tenaga dan pikiran akhirnya berbuah manis. Pendapatan yang beliau dapatkan jauh dari pendapatan seorang guru PNS. Selain dari hasil jual naskah buku, beliau juga mendapat royalti dari aktivitas sebagai editor. Setelah proses penilaian buku selesai dan buku sudah mendapatkan SK penetapan, maka buku siap diterbitkan dan dipasarkan.

 

Dari satu tantangan menuju ke tantangan baru dari Bapak Direktur Penerbit SIC dimana beliau disarankan untuk mengambil posisi dibagian marketing. Tidak mudah untuk menjalani berbagai aktivitas sekaligus berprofesi sebagai guru. Namun semua tantangan itu dapat dilalui dengan motivasi dan semangat yang kokoh.

 

Setelah Pemerintah meluncurkan istilah BSE. Buku-buku ajar yang ditulis oleh penulis buku secara indi maupun lewat penerbit dan lulus penilaian dibeli oleh pemerintah.

Buku tersebut diberi HET. Pihak ketiga boleh mencetak buku tersebut dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah. Di masa buku BSE tersebut, beliau mendirikan penerbit untuk mengajukan izin mencetak  BSE. Pengalaman yang cukup banyak dari Profesi yang diemban saat ini yaitu sebagi Penulis, Editor, Marketing dan Manager disamping sebagai seorang guru.  Keempat aktivitas itu dilakukan sampai sekarang. Di PGRI Jateng mendapat tugas sebagai Ketua Badan Penerbitan PGRI Jateng dengan Penerbit PGRI Jateng Press. 

 

Di tengah kepadatan kesibukan, beliau masih bisa berbagi dan menebarkan energi menulis untuk menjadi seorang penulis kreatif,: "Menulis adalah hal yang sangat mudah, jadi menulis saja tak perlu banyak berpikir. Setiap orang memiliki motif untuk menulis, dan bagi pemula biasanya motifnya adalah kesenangan. Senang dalam menulis. Jika sudah terbiasa menulis, maka selanjutnya adalah mempunyai tujuan untuk menulis yang terarah".

Bagi penulis pemula disarankan menulis bebas buku non pelajaran seperti puisi, cerpen, novel, komik agar lebih leluasa dalam menggali ide untuk dituangkan dalam tulisan. Awali dengan menuliskan pokok pikiran yang dikembangkan dalam bentuk outline yang memuat garis besar ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur. Outline akan memudahkan penulis dalam menuntun jari jemari menjabarkan ide pokok pikiran dalam menyusun sebuah buku. 

 

Latihan menulis secara konsiten dan berkelanjutan dan didasarkan pada suara hati akan memberikan banyak manfaat, yaitu:

1.    Memperkaya perbendaharaan kosa kata

2.    Terampil dan terlatih menjabarkan ide pikiran ke dalam tulisan.

3.    Semakin peka terhadap sekeliling kita untuk menangkap ide sebagai bahan tulisan.

4.    Ketika tulisan kita menjadi sebuah buku maka secara langsung memperkenalkan diri kita ke banyak orang yang akan menempatkan nama kita di memori dan hati pembaca.

5.    Semakin banyak orang yang mengenal karya kita tentunya kita menjadi senang karena karya kita mendapat penghargaan di khalayak umum.

6.    Semakin banyak orang mengenal karya kita maka akan mendapat kepercayaan untuk menjadi nara sumber sesuai keterampilan dan keahlian kita.

7.    Pendapatan pasif dari royalti penjualan buku

 

Berbagi energi menulis semakin dipertajam dalam diskusi tanya jawab.

 

Pertanyaan 1

Bagaimana pengalaman bapak, suka duka mengemban 4 tugas mulia, sebagai penulis, editor, marketing dan manager?

 

Jawaban 1; 

Saya sampaikan sukanya dulu

1.    Dari menulis Buku saya mendapatkan pendapatan pasif yang jumlahnya lebih besar dari Gaji Guru PNS selama masa kerja 30 tahun.

2.    Saya mendapatkan reputasi dan karir. Saya masa kerja guru PNS 8 tahun sudah diangkat menjadi pengawas

3.    Saya dengan menulis hati selalu riang yang dapat menginspirasi ketiga anak saya untuk semangat berprestasi

 

Untuk dukanya

1.    Kadang ada beban jika meninggalkan tugas mengajar di saat harus menghadiri undangan pelatihan

2.    Jarak tempuh tempat tinggal dengan kantor penerbit jauh sehingga hanya tidur rata rata sehari 3 jam.

 

Pertanyaan 2

Saya ingin sekali menerbitkan buku tentang Omjay, tapi sampai sekarang bukunya belum jadi. Saya kebingungan dalam mengembangkan bahan tulisan. Karena baru nulis satu halaman, ide tersebut suka mentok. Bagaimana membuat ide itu meluas pak??? 

 

Jawaban 2

Agar materi tulisan bisa berkembang  Ibu harus banyak observasi dunianya Om Jay atau banyak membaca tulisan tulisan Om Jay. 

Outline jangan lupa dijadikan pijakan dalam menulis.

 

Pertanyaan 3

Tadi disebutkan Penerbit PGRI siap membantu menerbitkan buku  kami (peserta menulis pemula) jenis buku yang bisa diterbitakan di penerbit PGRI apa saja?

Bagaimana persyaratan bisa menerbitkan d PGRI, bagaimana rincian pembiayaannya.

 

Jawaban3

PGRI Jateng Pers membantu guru-guru untuk menerbitkan buku apa saja yang ingin guru terbitkan. Syaratnya cukup mudah, tinggal kirim naskah ke email jateng press dan rincian biayanya tergantung banyak buku yang ingin dicetak, PGRI press akan membantu penyusunan bukunya, cover, dan pengajuan ISBN. Setelah itu bisa diterbitkan sendiri atau dengan bantuan Jateng perss juga bisa.

 

Pertanyaan 4 

1.    Bagi penulis pemula, kadang-kadang untuk  menentukan outline dari sebuah gagasan/ide itu tidak mudah. Adakah trik/tips supaya kita mudah utk menentukan outline?

2.    Bagi penulis pemula, bagaimana tips supaya hasil tulisan (misal.naskah buku) kita mudah untuk bisa diterbitkan ?

 

Jawaban 4

Membuat outline yang baik perlu kita tuliskan kerangka dari ide-ide yang kita ingin tulis. untuk tulisan yang mudah diterbitkan menjadi buku tidak ada batasan, tulisan apa saja bisa diterbitkan dengan alur, naskahnya dikirim dan nanti akan mendapat umpan balik dari penerbit untuk hal-hal yang masih kurang dalam tulisan sebelum ISBNnya di ajukan 

 

Pertanyaan ke-5 

Dalam penulisan Buku untuk anak usia 3-6 tahun .pada Power poin di kolom Bahasa disebutkan "Pengenalan kata menggunakan pola repetitif dalam kalimat".

Apa yg dimaksud pola Repetitif.

 

Jawaban 5

Pengenalan kata bagi anak TK bisa melalui gambar-gambar dan kuncinya sering diulang-ulang.

 

Pertanyaan ke-6 

Apakah kalau menulis buku pelajaran idenya pernah mentok? Dan bagaimana cara bapak mengatasinya?

 

Jawaban 6

Untuk menulis Buku Ajar kita hanya perlu mengembangkan KI dan KD, dan kita sesuaikan dengan silabus serta bisa disesuaikan model-modelnya dengan RPP.

 

Pertanyaan ke-7 

Bagaimana  menilai karya tulisan kita itu layak atau tidaknya diterbitkan?

Bagaimana caranya menjadi penulis yang berhasil seperti Bapak dan para narasumber hebat disini. 

 

Jawaban 8  

Tulisan yang layak dinilai sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk setiap jenjang. Ada banyak ketentuan dan UU dalam penulisan. Minimal kita perhatikan sasaran umur. Misalnya untuk buku anak SMP, disesuaikan dengan kriteria anak yang masih berada dibangku SMP. Menjadi penulis yang berhasil, Menulis saja dan terus menulis

 

Pertanyaan Ke-8 

Apakah dalam menulis cerpen atau sejenisnya harus menggunakan kerangka tulisan, Pak? 

Bagaimana mengawali untuk membuat paragraf awal cerpen ?

 

Jawaban 8

Menulis Cerpen tetap harus menggunakan outline. Untuk mengawali penulisan cerpen tentu saja harus menarik, untuk menarik perhatian pembaca meneruskan ke paragraf selanjutnya.

 

Pertanyaan ke-9 

Jika kami punya naskah apakah penerbit PGRI jateng bisa membntu kami menerbitkan buku dan apakah bukunya ber ISBN? 

buku jenis apakah yang bisa diterbitkan oleh penerbit PGRI Jateng?

 

Jawaban 9

Jateng press selalu terbuka untuk membantu sampai penerbitan ISBN, Jateng Press biasanya hanya meminta 5 EXP dari buku yang diterbitkan, 

 

Pertanyaan 10 

1. bagaimana cara mengawali tulisan? 

2. buku apa saja yang bisa diterbitlam olel PGRI jateng? 

 

Jawaban 10

1.    Mengawali tulisan tergantung jenis tulisan yang akan kita susun. Misal akan menulis buku pengayaan Mapel IPA untuk anak SD kelas V. Kita harus memilih KD mana yang akan dikembangkan materinya. Misal materi tentang listrik maka Bapak buat outline buku yang berisi pengayaan materi Listrik.

2.    Buku apa saja bisa. Untuk saran, lebih baik buku non teks pelajaran atau buku pengayaan. Pengayaan bisa masalah pembelajaran. Pengetahuan. Kepribadian. Keterampilan. Buku pengayaan banyak peluangnya untuk dipasarkan

 

Di penghujung waktu belajar menulis, Bapak Jumanto berbagi menulis itu mudah. 

   

Menulis Itu Mudah

1.    Menulislah menulis dan menulis

2.    Tulislah tema-tema yang ada di sekeliling kita

3.    Jagalah motivasi kita dalam menulis agar kita tetap bersemangat menulis

4.    Sebagai Guru banyak ide yang dapat ditulis menjadi buku. Setiap KD dapat dikembangkan menjadi 1 buku pengayaan

5.    Buatlah outline agar tulisan terarah dan konseptual,  tulisan memiliki hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik. Outline memudahkan penulis menciptakan klimak yang berbeda-beda. Dengan outline akan menghindari penggarapan topik lebih dari dua kali atau lebih dan outline memudahkan penulis mencari materi pembantu

6.    Di saat menulis hindari niat untuk mengoreksi atau mengedit. Tulis terus ide yang sedang membara

7.    Buku yang kita tulis sesuaikan dengan masa perkembangan bahasa calon pembaca buku kita. Sesuaikan dengan jenjang buku sesuai UU no 3 tahun 2017 tentang Perbukuan

8.    Di masa sekarang banyak materi yang dapat kita kembangnya menjadi buku pengayaan terutama untuk membantu anak dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh

9.    Kendala kita dalam menulis adalah Malas. Kita memiliki pengetahuan dan keterampilan menulis tetapi kita malas menulis

10.  Untuk menjadi penulis bukan ditentukan bakat. Menjadi penulis karena kemauan kita untuk menulis menulis dan menulis akhirnya terampil menulis.

 

Suatu keterampilan yang terus dilatih pada akhirnya menjadi suatu keahlian yang dimiliki seseorang. Kesuksesan hanya dapat diraih bagi mereka yang terampil dan terlatih dengan baik. Teruslah menulis dan menulis sebagai bentuk latihan yang mengarah menjadi tulisan yang mahakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar