Rabu, 15 Juli 2020

Mulai Menulis Cakap Menulis Dari Artikel ke Buku


Apakah menulis itu mudah? Mungkin mudah bagi yang memiliki bakat dan pandai berbicara. Ternyata jawaban itu salah. Menulis adalah kebiasaan yang harus diasah setiap hari menjadi suatu keterampilan dalam berbahasa tulisan. Semua orang bisa menulis jika memiliki niat  atau azzam yang kuat. Apakah cukup dengan niat? Tentu tidak!!! Sekuat dan sebesar apapun niat tanpa semangat untuk  terus menulis tidak akan bisa menghasilkan karya yang dapat dilihat, diraba dan dirasakan oleh panca indera dan hati. Banyak macam karya dari bentuk tulisan, contohnya artikel dan buku.

 

Belajar menulis bersama Om Jay dkk pada materi ke-20 dengan nara sumber bapak M. Anwar Djaelani yang mumpuni akan keterampilan dan pengalaman dalam menulis artikel dan buku. Aktif menulis artikel sejak 1996 dan penulis enam buku.

 

Menulis artikel adalah sebuah keterampilan. Kita akan terampil jika rajin berlatih. Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada motivasi yang kuat. Bagi umat Islam, misalnya, motivasi bisa muncul dari keinginan untuk mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Agamaku mengajarkan untuk mengawali aktivitas dengan membaca Basmalah. Sesulit apapun masalah jika diniatkan karena Alloh maka akan menjadi bisa. Sebagaimana kisah Rasululloh dibimbing Malaikat Jibril karena ketakutan dan tidak bisa membaca sekalgus mengucapkap Iqro Bismiirobbikalladzi kholaq. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis.

 

Optimalkan panca indera dan kepekaan hati untuk menangkap fakta menarik di sekitar kita sebagai sumber gagasan tulisan kita. Itulah salah satu bentuk syukur kita kepada kesempurnaan fisik yang kita miliki. Niat yang baik pasti selalu ada jalan untuk menghasilkan tulisan yang bermanfaat yang dikemas dalam kata-kata yang informatif, menginspirasi, memotivasi dan menyentuh hati pembacanya. Pada dasarnya bahan dari artikel adalah fakta yang ada di sekitar kita. Kumpulan artikel yang berserakan dapat disatukan menjadi sebuah buku.

 

Perlu Pembiasaan

Banyak membaca adalah modal utama penulis. Mulailah membaca dari yang disukai dan dikuasai.

Dengan sering membaca seseorang akan mendapatkan:

a)    pengetahuan / wawasan baru. 

b)    terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya. 

c)     kaya dengan perbendaharaan kata. 

 

Bersemangatlah di saat menulis!

Sungguh, tulisan itu sangat besar pengaruhnya. Lihat ungkapan salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar dunia dengan pena”.  

Artikel adalah sebentuk karya tulis.

 

Mari, maju dengan menulis

Tema untuk dikembangkan menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling kita. Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet.

 

Tentang “Niat dan Pembiasaan” 

Kita perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa motivasi kita menulis?

Kesuksesan apapun akan dibangun pada pondasi niat yang kuat dan benar. Jadikan Tuhan sebagai dasar awal dari segala aktivitas untuk mendapatkan percepatan kemajuan kita. Dengan lillahita’ala In sya Alloh akan dimudahkan dengan cara yang benar dan menghasilkan karya yang bermanfaat.

 

Agar bisa dimuat di media

Tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi. Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa.

 

Tema tulisan

Tema akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk mengartikelkannya.

 

Langkah menulis

Setelah tema tulisan kita tetapkan, buatlah outline (kerangka karangan). Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.

 

Pada dasarnya, alur menulis itu terangkai dalam *“Tiga Besar”* yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup.

 

Di pendahuluan kita sampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan. Lalu, di pembahasan, kita urai dan analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan. Kemudian, di penutup, berilah kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.

 

Contoh Outline

 

Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi

• Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)

• Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)

• Sekilas Covid-19 (1 paragraf)

• Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)

• Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)

• Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)

• Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)

• Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf)  

 

Total, ada 16 paragraf

 

Contoh artikel yang dimuat  di media Koran Jawa Pos

 

 

 

 

 

 

 

Judul Pemanggil

Judul yang baik, antara lain: 

a). Mampu mencuri perhatian pembaca. 

b).Mencerminkan tema /arah tulisan, sehingga bisa menjadi semacam miniatur isi keseluruhan tulisan. 

c). Ringkas dan padat. Sebagai sarana berlatih, seringlah memerhatikan judul-judul artikel di berbagai media.

 

Contoh Judul:

-         Urgensi Meneliti dan Menulis (Jawa Pos)

-         Menunggu Realisasi Program Buku Murah (Jawa Pos, 31/07/2008)

-         Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid (Radar Surabaya)

 

 

Rindu Pemimpin Menulis Buku (Jawa Pos 17/05/2017)

 

 

Menjaga Martabat Penerima Zakat (Jawa Pos)

 

 

 

 

LeadPenggoda

Leadadalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi leadmenempati paragraf pertama. Fungsi leadadalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Leadmengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.

 

Pembahasan nan Menawan

Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular. Sangat dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain.

 

Penutup yang Menggugah

Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit. 

 

 

Belajar Tiga Gaya Lead dan Penutup

 

1.     Judul: Guru Rajin Menulis dan Efek Besar Itu

Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan)

Semua orang, tanpa kecuali, harus menjadi pembelajar di sepanjang usianya. Maka, sungguh menyenangkan jika guru suka menulis. Amat membanggakan andai guru rajin menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?

Penutup

Sungguh, jadilah pembelajar tiada henti dengan cara menjadi guru yang penulis. Sungguh, duhai para guru, bersemangatlah untuk menjadi pahlawan yang berjasa karena banyak menghasilkan karya tulis. Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan menginspirasi murid, orangtua murid, dan masyarakat luas. Indah!

 

2.    Judul: Rindu Pemimpin Menulis Buku

Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan)

Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum, lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?

Penutup

Alhasil, kepada para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin dengan ketulusan komitmen Anda, tulislah konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah buku. Sungguh, kami benar-benar merindukan pemimpin yang bisa menulis buku. Kami rindu pemimpin yang berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.

 

3.    Judul:Menguatkan Mental Anak di “Musim” Olok-olok

Lead (Gaya ketiga, narasi diskriptif)

Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.

Penutup

Singkat kata, selalu berilah anak-anak asupan ruhani yang memadai. Ajari anak-anak sikap untuk tak suka mengganggu orang lain. Didik mereka untuk sabar dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Tentu saja, sebagai orangtua, kita harus telah terlebih dahulu mengamalkan hal-hal tersebut.

 

 

 

 

Panjang Artikel

Secara umum, media membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Hanya saja, di masing-masing kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Usahakanlah, jika mungkin, sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.

 

Dari Artikel ke Buku

Selepas terampil menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.

1.    Saat harus merancang dan menulis buku, tetapkanlah tema yang akan diangkat, buatlah daftar isi, dan mulailah menulis. 

2.    kala menghimpun artikel menjadi buku. Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis. Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah: 

a). Edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal kejadian yang dimaksud. 

b). Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.

 

Menulis Resensi Buku

 

Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.

Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”. 

1.     Tulislah identitas buku

2.     Apa isi ringkas buku?

3.     Apakah penulis memiliki kompetensi?

4.     Apakah buku itu didukung referensi memadai?

5.     Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?

6.     Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada?

7.     Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik buku, menarik?

8.     Tepatkah momentum kehadirannya?

9.     Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?

Banyak keuntungan jika rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar